Mengerjakan proyek pembangunan tidak boleh asal-asalan. Namun, harus dipikirkan secara matang dan diperhitungkan dengan sebaik mungkin. Dengan demikian, budget yang dikeluarkan tidak terbuang sia-sia. Untuk mendukung jalannya proyek pembangunan, tentu saja harus menggunakan jasa kontraktor. Lalu, apa bedanya kontraktor vs pemborong?
Perbedaan Jasa Kontraktor dan Pemborong
Membangun dan merenovasi rumah tidak terlepas dengan jasa kontraktor. Lalu, apa sebenarnya kontraktor itu sendiri? Dikutip Wikipedia, kontraktor adalah badan usaha yang menjalankan proyek pekerjaan sesuai isi kontrak yang telah berlaku antara kontraktor dengan pemilik proyek.
Jasa kontraktor semakin laris dan banyak digunakan untuk mengerjakan proyek besar, seperti jasa kontraktor interior apartemen, pembangunan real estate, gedung perkantoran, mall, dan masih banyak lagi. Saat hendak menggunakan jasa kontraktor, sudah pasti Anda membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Namun, proses pengerjaan proyeknya lebih terstruktur sehingga hasil yang diharapkan sesuai keinginan.
Sementara jasa pemborong juga terdiri dari beberapa pekerja yang sudah ahli dan berpengalaman di bidang konstruksi. Bedanya, tidak ada izin usaha resmi yang berlaku di badan hukum. Jasa pemborong hanya dikelola secara individu dan perjanjiannya dibuat secara lisan atas kesepakatan bersama.
Jasa pemborong umumnya digunakan untuk mengerjakan hunian rumah tinggal dengan budget yang tidak terlalu besar. Tentu saja, ketika menggunakan jasa pemborong sedikit lebih berisiko karena tidak berbadan hukum. Anda juga harus rutin memeriksa pengerjaan rumah agar hasilnya sesuai dengan harapan dan tidak dikerjakan secara asal-asalan. Untuk itu, gunakan jasa dari PT SAR Karawang sebagai salah satu kontraktor civil structure construction Indonesia.
Lalu, Bagaimana Sistem Pembayaran Kontraktor?
Jika Anda mempunyai proyek besar, umumnya harus menggunakan jasa kontraktor. Misalnya hendak membangun jembatan dan perlu dibangun konstruksi yang kuat seperti tiang penyangga mini pile. Maka dari itu, harus menggunakan jasa kontraktor mini pile yang ahli dibidangnya.
Sistem Pembayaran Termin
Pada umumnya, pembayaran dilakukan dengan sistem termin tau bertahap. Sistem ini biasanya dibagi menjadi beberapa bagian yang disesuaikan dengan progress proyek. Sebelum memulai mengerjakan proyek, biasanya Anda harus membayar uang muka sebesar 20 – 30 % dari nilai kontrak.
Setelah memberikan uang muka, kontraktor pemborong akan melangsungkan pengerjaan proyek tersebut. Apabila sudah mencapai 50%, maka pembayaran kedua akan dilakukan lagi. Begitu pula sampai selanjutnya sesuai dengan kesepakatan antara kontraktor dan pelanggan. Kemudian, bila bangunan sudah selesai dan sisa pembayaran akan dibayarkan.
Sistem Pembayaran Cost and Fee
Sistem pembayaran ini melakukan pembayaran dengan mengambil 10% dari upah proyek. Sebelum melakukan perjanjian, kontraktor akan menyiapkan anggaran sehingga jadwal proyek dapat terlihat dan konsumen dapat mengetahui jumlah anggaran yang dibutuhkan. Namun, jumlah bisa berbeda-beda tergantung pengerjaan setiap bulannya. Bagaimana, sudah paham bedanya kontraktor dan pemborong Anda tertarik untuk membangun rumah atau proyek besar? Perusahaan kontraktor di Karawang, PT SAR siap membantu kebutuhan Anda.
Leave a Reply